Sunday, February 26, 2006

Tersenyum Yuk ......

Boerhaave, seorang dokter Belanda dan penulis buku "Elementa Chemiae", meninggal tahun 1738. Sebelum wafat ia meninggalkan sebuah buku tebal bersegel dengan judul " The Onliest and The Deepest Secrets of The Medical Art" ( rahasia paling mendalam dan satu-satunya dalam seni pengobatan).
Buku tersebut dilelang, dan sang pemenang lelang yang telah mengeluarkan uang senilai $ 20.000 dalam emas, membawa pulang buku itu. Saat segel dibuka, ia menemukan bahwa 99 dari seratus halaman buku itu adalah kosong. Selain sampul depan, cuma terdapat tulisan pendek "JAGA DIRI UNTUK TETAP TENANG, JAGA KAKI AGAR TETAP HANGAT, DAN KAMU AKAN MEMBUAT DOKTER TERBAIK SEKALIPUN MENJADI MISKIN"

******
Andre Carnegie, salah seorang terkaya Amerika serikat pada masanya, mengidap alergi psikologis terhadap uang segera setelah ia semakin kaya dan tua. ia merasa jijik melihat ataupun menyentuh uang, dan itu sebabnya kemanapun ia pergi tidak pernah membawa uang. Karena "penyakit"nya ini suatu saat ia pernah diusir dari trem london karena tidak membawa uang untuk membayar karcis.

*******

Di masa jayanya, Wilhelm Steinitz adalah salah satu pemain yang cemerlang di dunia. Namun saat semakin tua, ia secara perlahan-lahan dijangkiti kegilaan, dan sering merasa ia dapat menelepon seseorang tanpa menggunakan telepon, ataupun bermain catur tanpa menyentuh bidak. Puncak kegilaannya terjadi saat Stenitz mengumumkan kepada masyarakat luas bahwa ia hendak menantang Tuhan untuk bermain catur. Lebih parah lagi, ia menawarkan fur satu bidak dalam pertandingan ini.

******

Kepercayaan bahwa bayam dapat memberikan sumber tenaga yang besar seperti yang dipopulerkan oleh Popeye The Sailorman, ternyata berdasarkan suatu kekeliruan. Kekeliruan itu muncul di tahun 1870, ketika sebuah tabel gizi yang sangat populer di Amerika, menyatakan bahwa bayam memilki 10 kali lebih banyak zat besi dibandingkan sayuran lainnya. Kekeliruan ini terjadi karena salah menempatkan koma pada angka yang tertera. dalam kenyataannya, kandungan zat besi bayam sama besarnya dengan sayuran lainnya.

******
Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah mempunyai 8 anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah anda akan menyarankannya untuk menggurkan kandungannya?
Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja membunuh salah satu komponis masyur dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven.


sumber :motivasi net oleh Ir. Andi Muzaki,SH,MT

Monday, February 20, 2006

Sepenggal Kisah about TA

Sekali-kali boleh dong nulis dengan gaya berbeda, sorry kalo' agak kacau sodara-sodara, MET membaca......
*******

" Tambak udang ....?"olok temanku
" PLC..? tabu bagi anak S1, pantesnya untuk anak D3 tuh....." pekik temenku yang lain
"Bagus dek,...." puji mas adhe di lain kesempatan
" Sipp, high level wan....." kata temenku satu dosen pembimbing
"Bagus wan,aplikatif, ibu dukung ......" tutur bu Katherin-dosen pembimbingku- semakin memantapkanku
Ya....begitulah sekelumit komentar orang-orang terdekatku mengapresiasi topik tugas akhir (TA)-ku yang berjudul " Rancang Bangun Sistem Pengendali Kualitas Air Tambak Udang Berbasis PLC ". Ada yang bikin BeTe, nggak PD, ampe' yang bener-bener bikin bara semangatku menyala-nyala.....
Dan kesibukanku ngerjain TA pun dimulai; nenteng buku yang gede-gede dan beratnya minta ampun, bolak-balik ke ruang baca dan perpus pusat, begadang tiap malam, gangguin anak labkom dengan ke-cuekan-ku ngenet hingga dini hari, memberondong ikhwah elektro dan PENS dengan segudang pertanyaan yang kadang eS Teh ( Sok Tehu ), dandanan rapi-ku yang membuat gusar cak Jo dengan banyak analisanya kepada para penghuni Sahada Corner - cilakanya semua akhwat- dimana salah satu hasil analisa ngawurnya yang membuat mukaku bersemu ;" awan mau nikah " ( amien ..... cak Jo ) dan masih banyak lagi perubahan aktivitas yang cukup membuat penghuni sekpa punya banyak bahan untuk mengolok-olok : ).
Hingga, awal klimaks dari idealisme TA pun diuji pada SEMINAR PROPOSAL TA di Lab Rekayasa Instrumentasi, duh..... pagi-pagi udah harus siap-siap coz jam 8 musti dimulai. Yup,ujian idealisme.....seperti estimasiku, anak-anak lab instrumen yang TA semuanya ngambil plan di industri ( kolom destilasi, HYSIS, Van Der Vuss, dll ), jangan ditanya algoritma dan control mereka yang"high Level"; jaringan syaraf tiruan (JST), fuzzy, neuro fuzzy ( sorry untuk pembaca yang bukan anak teknik )
Ughfffff ..... sempet nggak PD sih, but ...... show must go on, berkali - kali aku beristighfar,menata niat, memohon pertolongan, dan akhirnya nama M. Awan Eko Sabilah pun disebut.
Presentasiku lancar, but tunggu dulu, ujian belum selesai, selanjutnya sesi tanya jawab dengan dosen penguji nan menegangkan.
" Apakah bisa PLC dipake ngendaliin Dissolved Oxygen (DO)? " sergah dosenku
"bisa pak, bla...bla...." uraiku
" lho faktor yang mempengaruhi DO itu banyak mas, bukan temperatur aja" cecar dosen yang lain
"bener pak, tapi batasan masalah saya bla...bla.... dan dari literatur ditunjukkan bahwa bla...bla....."tuturku tak kalah sengit sambil menunjukkan grafik temperatur-oxygen saturation
" Anda salah....bla....bla...." dosen penguji semakin sengit
"Lihat di batasan masalah pak ....." bela bu Katherin
Bla.....Bla......Bla.....
Dan puncaknya ; " wah..... kamu musti banyak ngambil referensi......kurang tuh....di atas ada buku warna kuning bla...bla..."tutur salah satu dosen penguji dengan "senyum"nya yang mengiris - iris hati.
Setelah melewati beberapa menit yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya selesai juga. Bu Katherin keluar sekalipun harusnya beliau masih wajib di ruangan seminar karena ada bimbingannya yang lain belum maju,aku bergegas menyusul.
"bu, bisa perwalian?"pintaku
" bisa, di LPPM ya..." jawab beliau tetep ramah seperti biasa sekalipun urat-urat ketegangan masih nampak di wajah beliau
Sesampainya di LPPM :
"Kok gitu sih.....masak udah dijelasin kok ngeyel terus.....toh mereka tidak punya referensinya"
"kayaknya nggak efektif presentasi seperti itu...."
"nggak adil ..."
"awan tadi tahu kan kalo ibu marah sama para penguji ...." meluap-luap emosi bu katherin menghapuskan keceriaannya yang selalu kulihat saat berinteraksi dengan beliau
Bla.....Bla.....Bla....
Aku terdiam,kubiarkan wanita berputri satu ini mengomentari sikap para dosen penguji tadi.Dan perasaan haru, sedih, lega bercampur jadi satu menyergap dinding kalbuku, entah bernama apakah perasaanku saat itu .
Subhanalloh, dosen pembimbingku yang satu ini begitu perhatian, memang interaksi antara aku dan beliau cukup lama, karena selain sebagai dosen pembimbing TA, beliau juga dosen wali dan pembimbing kerja praktek, tapi tetep aja pembelaan beliau tadi kepadaku sangat besar artinya.
Setelah bisa mengalihkan pembicaraan dan emosi beliau yang mulai tenang;
" Saya sudah menduga kok bu, dengan metode dan topik TA saya, sikap dan pertanyaan seperti itu sudah saya duga" tuturku
"Saya punya idealisme, bahwa TA saya harus membumi, aplikatif, ....."lanjutku
"Bagus...." jawab bu Katherin mengokohkan pendirianku.
"Terima kasih bu ....." jawabku sembari tersenyum
Dan setelah perwalian dan ngobrol beberapa saat aku pun keluar dari ruangan LPPM dengan satu keyakinan bahwa aku tidak sendirian, ada bu Katherin, sohib-sohibku, dan yang pasti sesuai janji-Nya; " Laa Takhofu, wa Laa tahzanu, Innallaha ma'ana ...."
Perjalanan TA- ku masih cukup panjang.........so doain moga ALLOH SWT - Sang Pemilik Ilmu - memudahkan ya ...., amien yaa robbal'alamin.....

Senja di Sekpa dengan rasa sakit yang tak tahu apa, Februari 2006

Tuesday, February 14, 2006

Episode Cinta Aktivis Dakwah

Pagi ini,saat bumi masih bermantelkan kabut dan rereumputan masih basah berkeramas dengan embun, aku sengaja membuka album lama pengurus-pengurus terdahulu, gambar-gambar yang membuatku pagi ini begitu mensyukuri cinta yang telah dianugerahkan-Nya di setiap sanubari insan. Subhanallah, orang-orang inilah yang membuatku senantiasa iri dengan kesholehan mereka, dan terlecut bersaing dalam kompetisi untuk memperebutkan cinta-Mu, Ya Robbi ....
Masih membayang di pelupuk mata ini, awal mula aku bergabung dengan jamaah ini, sambutan yang hangat, senyuman yang senantiasa ditebarkan, nasehat dan teguran yang menyejukkan, Ya Rabb kokohkan ikatan ukhuwah ini, untuk menjadi kekuatan setiap insan yang senantiasa mempertautkan hati ikhlas menyebut asma-Mu .....
Dan berderet membayang orang-orang yang senantiasa aku pandangi lekat-lekat wajahnya yang memancarkan cinta itu, nama-nama yang telah terprasastikan dalam museum kalbuku, museum jiwa yang menjadi tadzkiroh serta sarana untuk mengendapkan kelelahan, keletihan dan segala hal yang membuat mata hati rabun untuk melihat kebenaran.
Dari mereka aku belajar banyak hal, termasuk pelajaran untuk menghargai kebersamaan dan mengisi kebersamaan itu dalam bahasa - bahasa cinta dengan menghilangkan sekat-sekat ruang dan waktu. Masih membekas di benakku saat seorang seniorku yang sudah bekerja nan jauh di sana, via HP menanyakan kabar dan menghiburku setelah lima menit sebelumnya aku sms ; " mas doain ya, aku lagi banyak masalah ". Pun sama yang terjadi malam tadi, ketika tiba-tiba tubuhku merasakan sakit yang amat sangat, saat aku hanya bisa terbaring lemah diiringi rasa sakit yang baru pertama kali kurasakan begitu menyiksa, saudara-saudaraku dengan tulus menerjemahkan cinta itu begitu indah, ada yang terus menemaniku sekalipun dia teramat lelah setelah seharian dengan aktivitasnya yang padat, yang lain memainkan peran cintanya layaknya seorang dokter, koki dan entah apatah lagi wajah-wajah penuh cinta itu perlu diberikan sebuah "label" nama. Subhanalloh......segala puji syukur bagi-Mu Ya...ALLOH atas anugerah cinta ini ......
Betapa pun memang, aku menyadari bahwa cintaku terkadang tidak sebanding dengan besarnya cinta mereka. Hatiku terlalu keruh untuk melihat wajah-wajah cinta yang sesekali waktu dimake up dengan teguran dan kemarahan mereka, aku mengartikannya sebagai kebencian hingga tiada jarang aku menyakiti hati-hati mereka, Astaghfirulloh......ampuni jiwa yang senantiasa lalai ini Ya ALLOH .....Astaghfirulloh .......

selamat pagi Ya ALLOH....
sepenuh cinta yang telah Engkau ajarkan pagi ini,
dalam ketundukkan makhluk-Mu,
aku bersimpuh,
mengiba ampunan

sepenuh cinta yang telah Engkau curahkan pagi ini;
semilir sang bayu,
gugur dedaunan ,
langit menyemu jingga,
ibu,
bapak,
dan selaksa cinta makhluk-Mu,
kulukis doa di ujung sajadah

selamat pagi Ya ALLOH .....
sepenuh cinta bersemayam dalam kalbu,
perkenankan usiaku hingga senja nanti,
hingga ku sanggup menebus cinta-cinta mereka


Sekpa, Februari 2006