Saturday, November 04, 2006

Bu, Aku Sudah Dewasa...

Malam itu bisa jadi malam terpanjangku dengan ibuku.
Satu malam sebelum kepergianku, kembali ke Surabaya, malam dimana kami bercerita banyak hal, satu kebiasaan yang entah berapa lama tidak lagi kami lakukan...


Toh, malam itu beberapa kali kami tergelak, menceritakan kembali kelucuan - kelucuan dan kenakalan masa kecilku.
Bagaimana bandelnya aku kalo disuruh tidur siang, sering kalo disuruh bobok siang, pura-pura tidur trus kabur kalo orang rumah sudah pulas di peraduan.
Bagaimana dulu aku pernah bikin heboh orang sekampung-dikirain hilang- padahal keasyikan berenang di empang, karena takut dimarahin, pulang-pulang ngumpet di kolong ranjang.
Bagaimana kecilnya tubuhku diantara teman sebayaku tapi sukanya berantem mulu ama orang yang jauh lebih gede ukuran tubuhnya.
Bagaimana "cerdas"-nya aku memprovokasi temen-temen TK untuk tidak beli es dagangan De Nah,seperti kata guru TK-ku yang diceritakannya ke ibuku beberapa waktu yang lalu ; " jangan beli es De Nah, nanti bikin panas dalam..."
Duh ibu,udah dong, kan jadi malu .....


Jam satu malam telah terlewati, dan belum ada kelelahan yang nampak di wajah kami,merangkai cerita perjalanan 23 tahun dalam percakapan yang bisa jadi tidak pernah dirasakan seorang anak di kolong langit sana, percakapan ibu dan putranya, adakah yang lebih indah ?


Hingga beberapa saat percakapan kami harus berhenti, saat kusampaikan; "Bu, gimana kalo setelah bulan maret esok aku menikah? ".


Ibuku menghela panjang,sejenak kemudian kelopak matanya basah, setelahnya untaian panjang "wejangan" kembali dituturkannya.


Kini giliran aku yang terhenyak sambil garuk -garuk kepala, saat ibuku balik bertanya; " boleh, dengan siapa? "


Penghujung Malam di Kota Cinta, 03 November'06

4 Comments:

At 10:03 PM, Blogger febry said...

Jadi ingat ibuku. Malam terakhir ana di rumah saat pulang mudik kemarin, juga adalah malam bersama wanita terindah dalam hidup setiap manusia. Bedanya, tidak ada pembicaraan, hati kami yang bicara. Merasakan hangatnya pelukan dan harumnya wangi tubuh. 23 tahun sudah dan wangi tubuh itu tidak pernah berkurang. Rasanya tak ingin terbangun

 
At 10:48 PM, Anonymous Anonymous said...

iya tak...? wah...sama dong kebiasaan kita, bedanya mungkin nggak pake pelukan yak ..:)
ibu memang sumber energi cinta yg luar biasa.......jd pengin pulkam lg nih :)
fi amanillah ukh.....

 
At 2:50 AM, Anonymous Anonymous said...

huhuhu.... i miss my mom...

 
At 5:41 AM, Blogger anugerah perdana said...

jadi kapan atuh bendera jomblo diturunkan, heheheh. Salam kenal !

 

Post a Comment

<< Home