Friday, April 28, 2006

Umam - Suudi, Kawanku

Senja itu buru - buru kutahan kristal bening yang sudah menggantung,cengengkah aku? barangkali, tapi andaikan aku tidak takut kalian merasa dikasihani - satu hal yang tentunya paling kalian benci - maka tumpah sudah cairan cinta itu atau apa saja lah yang dapat mengatakan bahwasanya aku teramat menyayangi kalian.

Kerdilnya aku dihadapanmu sobat,betapa kalian begitu teguh untuk tetap bertahan mengarungi takdir kehidupan yang tidak pernah sepi dari cobaan. Dan dengan wajah kusut masai, sore itu kalian hadir, membagi seserpih kisah, yang aku tahu bukan wujud keputus asaan tapi sekedar berbagi dan mengajariku tentang hidup ini yang tidak selamanya ramah pada kita, " ini pengorbanan wan ........" ungkap kalian tulus. Hingga sekali lagi aku tersentak bahwa memang menjalani kehidupan ini, seperti kata Goenawan Muhammad ; " tidak sepanjang waktu kita menjadi pedagang kelontong ...... ", "........ tak usahlah kita selalu berhitung rugi - laba .....". Ah......sobat, waktu tidak menggerus idealisme kalian rupanya.

Senja itu di bibir telaga, masing- masing dari kita mengurut - urut masa lalu, dan setelah itu kita pun tersenyum getir menyaksikan bahwa sang waktu begitu cepat berlari sementara jaman semakin tidak menyisakan ruang untuk orang - orang idealis seperti kalian.
Oposan Tuhan? aku tahu bukan itu pilihan kalian, betapa pun teramat sering kalian harus "bermesraan" dengan saat - saat gigi harus ber-gemeretak dan kaki yang lunglai menyusuri lorong -lorong gelap jaman, aku begitu mengetahui bahwa kalian sangat memuja-Nya.

Tasawuf, dahulu - saat masih duduk di bangku SMP - awal mula kegandrungan yang mengikat kita,sekalipun kita masih teramat lugu untuk mengerti tentangnya. Betapa pun memang kegemaran itu masing - masing dari kita berasal dari motivasi yang berbeda,Umam dengan basic culturalnya, Suudi karena sebuah pelarian, sementara aku yang sejak lama sudah jatuh cinta dengan dunia sofistik, satu persamaan kita : keresahan.

Dan kini sejarah mengantarkan kita dengan wajah kebijakan yang berbeda, kebijakan kalian yang benar-benar telah teruji dengan pahit getir jaman sementara aku masih berjibaku dengan logika-logika dan angka.

Ah.....sobat,mari kita berjongkok di pojok sejarah dan ajari aku untuk jadi Musa di tengah tirani Fir'aun pada jamannya .........

0, April 2006

0 Comments:

Post a Comment

<< Home