Monday, January 02, 2006

Ode Sang Ikhwan

" Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina,
atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini
melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang
demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mu'min " ( An Nuur : 3 )

Indah dan ghuroba'.....mungkin kata itu yang sanggup mewakili pemandangan yang kusaksikan selama berinteraksi dengan saudara-saudaraku ini, betapa pun teman - teman sebayanya heboh dengan segala tetek bengek atribut keduniawian, jati diri muslim mereka seolah tidak tergerus oleh arus hedonisme nan menggiurkan. Di kala rekan - rekannya menghabiskan malam dengan gelak tawa dalam " halaqoh - halaqoh " setan,mereka lebih memilih untuk tersungkur di pojok masjid melukis doa di atas sajadah dengan air mata, saat yang lainnya lelah menghafalkan lagu-lagu melenakan, mereka lebih memilih Al-Qur'an sebagai senandung pujaan, ketika jaman menyuguhkan pergaulan yang tiada batas antara pria dan wanita bukan mahram,mereka menjadi pemuda - pemuda puritan laksana nabi Yusuf alaihissalam, yang menampik fitnah itu dengan bekal kalimat " aku takut kepada Alloh ..... ".Saudaraku yang pandangannya selalu terjaga, hati mereka yang selalu merindui-Nya, lisan yang tiada henti berucap asma-Nya, merekalah lentera di lorong- lorong gelap jaman, dengannya setiap orang tua di penghujung malam membumbungkan doa berharap anaknya seperti mereka.
Sedangkan diri ini....., hati yang seringkali alpa mengagungkan-Nya, tutur yang menyakitkan,tetapi me-make up tebal-tebal bopeng-bopeng diri ini, berharap bulan itu lekat - lekat menatap dan membiarkan dirinya tersiksa hingga ia pucat di telan awan kekecewaan.... oh diri betapa khianatnya ....
dan sepotong hati yang kukhianati itu, tak tahu kini berada di mana....
diakah yang bersimpuh di atas sajadahnya
menampung setiap tetes air matanya untuk ditukar dengan cinta Tuhannya...
ataukah ia...
yang saat ini tengah tenggelam dengan gelaknya...
bersama sorak sorai iblis dan teman-temannya.....
aku tak tahu...
untukmu sepotong hati:
Tuhanku bertihta bahwa hatimu - hatiku pasti-lah sewarna..
maka
aku sangat berharap
laiaknya harapanku pada diriku;
engkau adalah sepotong hati yang amat pekat dengan ketakutan akan murka-Nya
moga engkau adalah sepotong hati yang penuh energi untuk mencintai-Nya
semoga....
untukmu sepotong hati :
engkau kah yang saat ini sedang menguntai doa dari setiap desahmu untuk ku...
engkau kah saat ini sedang merayu sang bayu untuk menyampaikan pesan kepada Tuhanmu ...
engkau kah?
wahai sepotong hati...
rindu ini ( kepada-Nya ) memuisi lagi.....


12 Ramadhan 1426 H,saat kegundahan mulai merambati dinding kalbuku ....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home