14 Desember
”
Hi….” sapa sebuah id YM yang tidak aku kenal
”
Maaf ini siapa ya?” tanyaku via YM
”
Ini Ullie pak, tadi barusan kita rapat….” jawab id YM itu yang segera
menuntaskan rasa penasaranku.
Diskusi
kami pun berlanjut tentang keterlibatan kami dalam satu tim untuk membuat
sistem informasi akutansi di tempat kerja kami.
Dan
dalam rapat-rapat yang telah dilakukan, si Ullie selalu mendominasi, selain
kompetensinya di bidang financial
accounting, dia juga paham tentang proses bisnis seluruh direktorat yang
ada di kantor kami, hingga tidak sulit bagiku untuk kemudian mengagumi
kecerdasan wanita ini, dan semua anggota tim sepakat denganku.
Sebulan
setelah interaksi kami yang tidak jauh-jauh dari urusan pekerjaan, aku
mengirimkan dia email.
”
Maukah engkau berbelah nyawa denganku? dimana dengannya aku ingin menggenapkan
agamaku, dan bersamamu aku ingin masuk ke dalam surga-Nya?” isi pesan emailku
kepadanya.
”
Datang aja ke rumah, bertemu dengan ibu - bapak-ku….” jawabnya via sms
Dan
aku seperti para pecinta dalam dongeng-dongeng itu, mengumpulkan segala
keberanian untuk menepati janjiku datang
ke rumah. Bergemuruh hatiku datang ke rumahnya, namun kehangatan keluarganya
berhasil mengusir kecanggunganku.
”
Engkau berhasil merebut hati ibuku…” ujarnya via sms malam setelah kunjunganku
dan hatiku serasa dibawa malaikat naik ke langit tingkat tujuh kala itu
Setelahnya
hati kami berbunga-bunga mempersiapkan hari yang agung bagi kehidupan kami : 14
Desember pernikahan kami.
Segala
puji syukur bagi-Mu
telah
Engkau pertemukan aku dengannya
setelah
berpuluh-puluh purnama munajatku
ia
dalam doa tanpa nama dan wajah
dan
kini ia menjelma,
sosok
yang dengannya aku (akan) berbelah nyawa
sepotong
hati yang ingin kami bersama meraih surga
nama
yang ingin selalu kutulis dengan cinta
Wanita
luar biasa aku menyebutnya, bukan hanya tentang kecantikannya yang selalu
membuatku merindukannya, bukan pula tentang kepandaiannya dalam diskusi-diskusi
kami, lebih dari itu… semuanya karena ia mau menerima cinta lelaki biasa
seperti diriku.
Wanita
luar biasa aku menyebutnya, pendampingku yang menemani hari-hariku dengan cinta
dan ketulusannya.
Wanita
luar biasa aku memanggilnya, wanita karir yang kemudian mengabaikan tawaran
untuk menjadi direktur keuangan dan lebih memilih menjadi ibu rumah tangga.
Wanita
luar biasa aku menyebut istriku, seorang wanita yang kemudian membisikiku tidak
hanya mau menemaniku hingga ujung waktuku, namun ingin juga bersama di surga,
perkenankan doa kami, duhai Tuhan-ku…..
8 Comments:
artikelnya bagus dan asik dibaca sukses selalu min
nice post gan , sangat bermanfaat
salam sejahtera saya sampaikan kepada agan agan semua sekalian semoga bahagia
selalu, artikel yang agan sajikan sangat menarik dan enak dibaca senang dapat
berkunjung kemari
Saya benar-benar menikmati tema / desain website Anda. Apakah Anda pernah mengalami masalah kompatibilitas browser? Sejumlah pembaca blog saya mengeluh tentang blog saya tidak beroperasi dengan benar dalam Explorer tetapi tampak hebat di Chrome. Apakah Anda memiliki recommendationhs untuk membantu memperbaiki masalah ini?
terimakasih gan inponya menarik sekali, semoga saja artikel ini bisa bermanpaat bagi yang membacanya.
Terimakasih, Semoga Bermanfaat
Terimakasih, Semoga Bermanfaat
Post a Comment
<< Home